Vaksin Covid-19

Hello Juli! Engkau dibuka dengan penambahan kasus baru covid sebanyak 24.826 (tertinggi sejak pandemi) di Indonesia.

Enam belas bulan sudah sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia Maret tahun lalu. Masih berlangsung. Malah kondisinya semakin menguatirkan. Semakin banyak varian virus ini akibat mutasi. Sudah ada varian Alpha (Inggris), Beta (Afrika Selatan), Gamma (Brasil), Delta (India), Kappa (India), Lambda (Amerika Utara).  Sedihnya, banyak mendapat berita duka meninggal di rumah karena covid. Bukan tidak mau ke Rumah Sakit, tapi RS sudah benar-benar penuh. Yang mau masuk jauh lebih banyak dengan yang keluar (sembuh ataupun meninggal).

Jadi Presiden memutuskan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat alias lockdown untuk pulau Jawa dan Bali dari tanggal 3 – 20 Juli 2021. Juga ditargetkan vaksinasi sebanyak 1 juta per hari. Sekarang dibuka banyak tempat untuk bisa vaksin Covid tanpa melihat alamat KTP. Yang penting mau divaksin dan memenuhi beberapa syarat kesehatan. Anak-anak usia 12 -17 tahun juga sudah boleh divaksin.

Aku beruntung sudah dapat vaksin. Gratis. Dosis pertama di bulan April 2021 dan dosis kedua di bulan Mei 2021. Dapatnya vaksin Sinovac. Kala itu sebenarnya vaksinasi lagi diprioritaskan untuk lansia. Kami tarik ulur juga bawa Mamak untuk vaksin. Sudah sempat coba daftar vaksin di Puskesmas terdekat tapi ragu karena Mamak harus naik turun tangga Puskesmas, belum lagi kerumununan yang pasti ada.

Lalu datanglah program vaksin lansia via drive thru. Untuk menyukseskan program ini diberi bonus yang temani lansia vaksin bisa dapat vaksin juga. Di Medan program ini berlokasi di Lanud Soewondo (bekas bandara Polonia). Aku daftarkan Mamak dan diriku melalui aplikasi halodoc. Vaksin dosis pertama kami dapatkan tanggal 14 April 2021. Model drive thru ini cukup nyaman untuk lansia dan pastinya bebas dari kerumunan orang. Dari datang sampai pulang kami sama sekali tidak keluar dari mobil. Aku juga ada lihat yang datang dengan menggunakan sepeda motor.

dosis pertama

Dosis kedua dijadwalkan 28 hari kemudian yaitu tanggal tanggal 13 Mei 2021. Tanggal 10 Mei aku buat janji vaksin lagi di aplikasi halodoc. Ternyata tanggal 13-16 Mei  ga bisa dipilih karena itu periode libur Lebaran. Gimana ini? Akhirnya aku putuskan daftar vaksin untuk tanggal 12 Mei, lebih cepat 1 hari dari yang dijadwalkan semula . Aku berpikir kalo vaksin tanggal 17 Mei malah kelewatan 4 hari dari jadwal seharusnya.

Tanggal 12 Mei  kami ke Lanud Soewondo lagi. Di pos pertama cek validasi sudah daftar di aplikasi halodoc. Lalu di pos kedua cek lagi dan petugas bilang ngga boleh vaksin karena masih kurang dari  28 hari sejak vaksin pertama. Aku memberikan alasan bahwa beberapa temanku bahkan ada yang cuma berjarak 14 hari antara dosis pertama dan kedua. Petugas bilang itu tidak berlaku untuk lansia karena vaksin pada lansia efeknya bisa berbeda (dalam arti berbahaya) dengan non lansia. Yaahh.. agak kesal sih, apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya kalo tanggal 13-16 Mei libur, padahal aku dapat sms untuk vaksin kedua pada tanggal 13 Mei.  Akhirnya aku minta tolong petugasnya untuk menjadwalkan ulang ke tanggal 18 Mei 2021. Kasihan sama Mamak yang ga jadi vaksin padahal udah capek-capek ke luar rumah. Tapi, Mamak kayaknya hepi-hepi aja sih kalo diajak ke luar. Bosan banget soale di rumah mulu.

Selasa 18 Mei 2021 akhirnya kami dapat vaksin dosis kedua. Bila di vaksin pertama tidak ada antrian (mungkin karena pas bulan Ramadhan), di vaksin kedua antrian cukup panjang. Ada sekitar 1 jam kami antri sampai mendapatkan suntikan.

dosis kedua

Pada vaksin pertama, baik Mamak ataupun aku tidak merasakan efek samping yang berarti. Aku merasakan ada sedikit pegal di lengan bekas suntikan, kalo Mamak sama sekali ga merasa apa-apa. Jawara deh. Pada vaksin kedua, aku merasa lengan jauh lebih pegal, bahkan sempat ga bisa diangkat ke atas karena sakit. Kalo Mamak justru efeknya jadi bad mood keesokan harinya.  Untung cuma satu hari bad mood-nya, hehehe. Semoga saat ini antibody sudah mulai terbentuk di tubuh kami.

—–

Program vaksinasi massal disambut cukup antusias oleh masyarakat Indonesia, terlihat dari panjangnya antrian orang untuk mendapatkan vaksin. Muncul harapan herd immunity segera terjadi di Indonesia. Tentunya juga berdoa jangan sampai pemerintah kehabisan stok vaksin.

Semangat Indonesia-ku. Tuhan pulihkan Indonesia.

Leave a comment